Jumat, 12 Maret 2010

berantakannya pembangkit listrik di negara ini

katanya PLN defisit ... tetapi Direktur2 PLN menerima Tantiem lebih dari 70 milyar rupiah. Tetep aja dibantah bahwa itu adalah uang jasa produksi ... hehehehe jubir PLN udah ikutan kelas yang sama denganku ... kelas ngeles !

dari distribusi Gas oleh PGN yang 'katanya' tersendat2 gara bayarannya ngambek-ngambek'an ... sampai biaya pemeliharaan yang kelewat besar ... trus katanya kudu beli listrik dari pihak swasta ... hwuaduh ! akibatnya listrik di rumah kita jadi kebagian byar-pet gak pake schedule !

alih2 cari energi alternatif untuk pembangkit listrik ... lagi2 'bocor' nya master-plan membuat pembebasan lahan untuk pembangkit jadi muahaaaLLL ...

pembangkit listrik tenaga panas bumi contohnya.
untuk satu area pembangkit listrik tenaga panas bumi, dibutuhkan area pendukung (buffer-area) berupa hutan serapan air ... luas yang dibutuhkan hanya berkisar 80 hektar s/d 120 hektar. dan itu biasanya mudah dan murah karena bisa dibangun di kawasan luar pemukiman. tapi saat akan pembukaan lahan ... hutan2 tersebut udah bersertifikat SHM atas nama anak2 dan istri para anggota dewan yang terhormat (yang masih bisa bobok/ngupil saat sidang) .. jadi kudu dibeli dengan harga seadanya.

dan konyolnya ... setelah pembangkit dibangun ... di tahun ke-3 dan selanjutnya, terjadi biaya pembebasan lahan (dibebasin ulang ?) ... hanya karena dokumen pembelian tiba2 raib dan kembali tanah sudah di-klaim mmmmmmmilik (sengaja kelebihan huruf M) perorangan yang belum dibeli/dibebaskan ... dan ini terjadi berulang-ulang ...

orang2 BPK yang setiap tahun meng-audit ... selalu disumpel ... untuk menerbitkan selembar kertas 'bersih tanpa catatan' ... juancuk poll !

gimana mo listrik di rumah kita gak byar-pet ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar