Kamis, 27 Oktober 2011

watu cilik , lagu mekithik seko Sri Redjeki

gemblung !
ngekel wetengku krungu konco meja sebelah nyetel lagu mekhithik iki !
arep jum'at an malah weteng mulezzz


watu cilik jenenge krikil
serok cilik jenenge sotil
mentol nang dodo jenenge kutil

kewan cilik arane jangkrik
rodok cilik arane kepik
nggonmu kuwi tempe kripik

wong lanang senengane ngandang
yen wes ngandang lungguh mekangkang
lha kae ketok nglundang sak pedang

wong wedok senengane ndodok
yen wes ndodok lungguh mekokok
lha kae ketok methuthuk sak bathok

...

dek endah memakai jubah
bila merebah menambah gairah
bila digoyang yo...
uh ah uh ah

awak ayem bar nonton dugem
pengen seneng mainno nang sarkem
pengen urip seneng, uripo nang pakem

...

wis ora ono pakem pakem'an
pengen nyanyi yo ndang gawe lagu dewe
pengen sugih yo nggolek'o duit halal sak akeh2'e


luv u ol

SUMPAH PEMUDA

adinda ku sayang, kangmas bersumpah ...
hanya adinda yang kangmas cinta ...
kalaupun ada yang lain dekat dekat kangmas ...
itu cuma sekedar pemanis sehari hari saja ...
yaaa selingan ringan gitu deh ... suer deh


dek manis, abang sumpeh dah ...
kalo di hati abang cume ade adek seorang ...
kagak kalo abang lari kelain hati ...
yaaa kalo sesekali ke lain bodi ... itu mah wajar ya dek yaa ...
abang cume sayang ame adek seorang ... suer dah


yayang-ku ...
banyak cinta mendekat ku menolak
semua itu karna kucinta kau

(be ce el mode is ON)

Senin, 24 Oktober 2011

jiyaaaa ... melow lagi ? 10 tahun yang lalu !

10 tahun yang lalu

anak pertama ku berusia 5 tahun, adiknya baru 4 tahun ... hampir setiap malam aku bercerita tentang apa saja karakter yang mereka minta ... alur cerita bisa belok kemana saja ... penentu alurnya ya anak-anak-ku ...

akhir cerita selalu ditutup dengan lagu 'ambilkan bulan bu' :

ambilkan bulan bu,
ambilkan bulan Bu
yang slalu bersinar dilangit
dilangit bulan benderang
cahyanya sampai ke bintang

ambilkan bulan Bu
untuk menerangi,
tidurku yang lelap
dimalam gelap


lalu sesaat sebelum mencoba lelap, do'a sebelum tidur dilafadzkan bersama ...












malam ini ...
aku kangen momen momen itu ...

sekali lagi ketemu kelompok pengamen ciamik.

Sept24, 15:08



3 anak muda berpakaian pantas (cenderung rapi) mengamen di atas bis kelas ekonomi Purwokerto-Semarang (naik di seputaran Kutoarjo). kombinasi Gitar-Kendang3-Gitar yang harus diacungkan jempol.

jalau tidak salah hitung 5(lima) lagu didendangkan ... 3 lagu dari didiek-kempot (boso jowo) dan 2 lagu metal (melankolis total) nya Nia Daniati (pak Son mestine penggemar Nia Daniati juga)

entah hapalan lirik lagu dan nada yang luar biasa dari kelompok pengamen ini, atau tampilan sopan (yg gak biasanya kelakuan pengamen jalanan kebanyakan) atau gabungan dari skill dan modis ... aku melihatnya sebagai penghayatan !

provokasi isengku di akhir penampilan mereka rupanya gampang menular ... Tepuk Tangan ku cepat menular ... (apa memang aku terlahir dengan bakat provokasi ya ?)

tidak kulihat penumpang yang pura pura tidur (biar gak merogoh recehan) ...

ya walau ada 1-2 yang tidak memberikan jasa mndengarkan dendang merdu mereka, tapi recehan logam dan kertas biru lusuh ; coklat lusuh ... hmmm ada yg merah juga ... mereka terima dengan penuh senyum dan ucapan balasan terima kasih dan doa semoga selamat dalam perjalanan ... terlontar dari kelompok pengamen untuk setiap kursi yang mereka lewati sembari selalu tersenyum.

kudengar gumam seorang wanita muda di sisi depan (lagi chit chat ama temennya : ganteng ya pengamen nya)

mantabsh kulihat 2 kelompok pengamen hari ini.








moral of setori:
penampilan mempengaruhi rejeki ! jangan selalu gokil kaya A2 ... setelan jins dan kaos ... kapan jadi direkturnya ?

kok jadi melow gini ?

Sept24,2011 14:23 seputar stasuin Kebumen.

3 orang pengamen muda (seorang diantaranya gadis manis, memainkan gitar melodi) di gerbong kereta Fajar Utama Yogya (JKT-YK), saat berhenti di stasiun Kebumen ... menyanyikan lagu sepenuh hati ... 2 rekannya mengiringi dengan iringan gitar bass dan melodi-2. Ini diluar kebiasa'an pengamen umumnya.

lagu akan kerinduan seorang anak akan ayah-nya (sayang aku lupa siapa yg mempopulerkan lagu tersebut, mungkin EGA, mungkin juga BM, nanti akan kucari di situs-pencari) sambil menitikkan air mata; entah itu trik atau apalah ... Tapi aku kok ikut merasakan kerinduan yang nyata untuk ingin berjumpa ayahku.

suara nyanyian yang awalnya merdu, sesaat kemudian terselingi isak tangis (lembut, ringan tapi masih terdengar) ...

tak ayal seluruh percakapan di kereta terdiam sontak. Kucoba mengedarkan pandangan ke sejauh mata bisa memahami (lha wis minus 6, ora iso ndelok koyo the-6-million-dollar-man) 

beberapa penumpang terlihat ikut menitikkan air mata.

seorang remaja yang bersama ayahnya (di sisi seberang kiri tempat duduk-ku) kulihat manjemput tangan ayahnya lalu mencium tangan ayahnya.

tak sampai semenit, beberapa penumpang lain kulihat malu malu mengusap mata mereka.

efek luar biasa dari nyanyian kelopok pengamen muda ini; tak tahan aku harus membagi suasana ini ...

aku juga rindu bertemu Ayah-Ibu ku ...












moral of setori :
Jangan pelit ama pengamen !

semilir angin sawah

saat di teras belakang, berlatar lantai keramik hijau, menatap menembus pagar ... hamparan sawah yang baru ditanami padi segeletakan, semilir angin sawah mengantarkan kicau riuh sepasang gelatik

si betina memulai , [papa, anak anak udah mulai menanyakan banyak hal.]

[apa yang mereka tanyakan, sayangku ?], tanya balik si jantan

[kenapa sih papa kalau di rumah susah banget ngobrol ama anak anak ? lebih milih nge-remote kerjaan ... gak lewat bb, notebook atau malah marah-marah atau hahahihi di telepon ...]

[yaa namanya juga kerja ini juga untuk kita semua hasilnya ; anak anak butuh biaya untuk sekolah yang bermutu ; aku perlu memikirkan investasi terbaik untuk bekal mereka kelak agar tak jadi kere ... gak perlu korupsi.]

[tapi papa, bagaimana papa yakin mereka tak akan jadi koruptor kalau papa tak pernah bercengkerama dengan mereka; tak ada nasihat saat mereka masih mau mendengar; tak ada yang memberi mereka perbandingan cerita apa itu hitam, apa itu putih. papa sibuk mencari segenggam beras dan sebongkah berlian tapi melupakan bagaimana busur harus ditarik dengan benar ... papa lalai mengatur anak panah agar tak sembarang melesat saat renggang tali busur melepas ...]

sepasang gelatik berceloteh riuh sebelum mereka terbang bersama memburu belalang yang melompat riang ...

Magelang 29mei2011
di beranda belakang menatap sawah, ditemani semilir angin yang bikin ngantuk.